Laman

Tidak perduli dengan perlakuan orang lain terhadap kita. Seburuk apa pun itu, tetaplah berlaku baik dan menghormatinya. Itu bukan karena siapa mereka, tapi untuk menunjukkan siapa kita.                               Tidak perduli dengan perlakuan orang lain terhadap kita. Seburuk apa pun itu, tetaplah berlaku baik dan menghormatinya. Itu bukan karena siapa mereka, tapi untuk menunjukkan siapa kita.                               Tidak perduli dengan perlakuan orang lain terhadap kita. Seburuk apa pun itu, tetaplah berlaku baik dan menghormatinya. Itu bukan karena siapa mereka, tapi untuk menunjukkan siapa kita.                              Tidak perduli dengan perlakuan orang lain terhadap kita. Seburuk apa pun itu, tetaplah berlaku baik dan menghormatinya. Itu bukan karena siapa mereka, tapi untuk menunjukkan siapa kita.                              Tidak perduli dengan perlakuan orang lain terhadap kita. Seburuk apa pun itu, tetaplah berlaku baik dan menghormatinya. Itu bukan karena siapa mereka, tapi untuk menunjukkan siapa kita.                          Tidak perduli dengan perlakuan orang lain terhadap kita. Seburuk apa pun itu, tetaplah berlaku baik dan menghormatinya. Itu bukan karena siapa mereka, tapi untuk menunjukkan siapa kita.

Kamis, 24 Januari 2013

Suratku untuk sahabat


Saat ini aku sangat merindukan kalian sahabat.
Saat ini aku berada pada titik jenuh di hidup ku. Rasanya aku ingin memutar waktu ke belakang dan kembali ke masa lalu saat aku belum banyak menggunakan otakku untuk berpikir terlalu keras.
Foto-foto kalian terasa menghibur hati ini tetapi kerinduan ini  terasa semakin gila menghantamku.
Kalian adalah sahabat-sahabat terbaikku.
Tak mudah bagiku untuk memasukkan seseorang ke dalam kehidupan dan hatiku tapi kalian telah menjadi tuan rumah dalam hati ini.
Sahabat, sudikah kalian untuk tetap berada di dalam hatiku dan bolehkah aku sesekali melintasi alam benak kalian?
Mungkin garisan takdir akan memisahkan kita, sejauh cita yang ingin kita capai, sejauh harapan yang menghias mimpi-mimpi kita, tapi biarlah persahabatan ini yang menjadi pengikat batin kita dan ketika kita jatuh saat melangkah, kita bisa kembali mengingat persahabatan ini.
Mengingat kembali kebersamaan kita dulu, saat kita saling menguatkan, saat kita saling menangis bersama, saat kita saling menertawai kebodohan kita, saat kita bersama memuji kepintaran kita, saat kita berjalan bagaikan tokoh utama di sebuah film, saat kita berusaha menyatukan keyakinan akan hal yang sulit terjadi tetapi kita berhasil melakukannya, dan saat kita berkata “kita adalah jagoan”.
Sahabat, kita sama-sama tahu bahwa kehidupan ini tidak akan selalu berjalan mulus seperti yang kita inginkan tapi kita juga sama-sama tahu bahwa kita adalah orang-orang pilihan yang siap merubah dunia.
Sahabat, mungkin waktu akan mengerahkan segala daya upayanya untuk menjauhkan kita, tapi yakinlah persahabatan kita akan selalu abadi karena cinta sejati ada dalam sebuah jalinan persahabatan. Itulah cinta yang memahami, cinta yang menerima kekurangan dan kelebihan, dan juga cinta yang tidak memaksa kita untuk menjadi orang lain.
Sahabat, izinkanlah cinta itu tetap hidup di hati kita dan ingatlah selalu bahwa “kita adalah sahabat untuk selamanya” walaupun nanti  ruang dan waktu akan berhasil memisahkan kita.


Love is Friendship